Judul : GILA LOBANG GALI LOBANG
Penulis : Remy Sylado
Penerbit : Nuansa Cendekia
Cetakan : Juni 2013
Tebal : 180 halaman
Harga: Rp 36.000
Namanya
Jacques Pierre Andre Tocqueville. Disingkat JPAT. Walau namanya galau, dia
adalah orang Indonesia asli, tidak campur. Nama yang mewah ini kerjanya di
perusahaan Djakarta Lloyd, bukan sebagai direktur, melainkan sebagai
kelasi
kapal. Yang tidak bisa bahasa Prancis lantas menginggriskan Jacques menjadi
Jacky. Dieja menurut aturan Soewandi menjadi Djeki.
Cerita berawal
saat Djeki dan kawan-kawan kelasinya berlabuh di Manila, Filipina. Dia berjumpa
Coridad, penyanyi perkulam Filipina. Mereka percaya perjumpaan kedua insan tersebut
adalah kehendak Sang Takdir. Dua latar belakang ini bertemu atas nama cinta.
Dan atas nama cinta pula mereka memaksa perpisahan.
Membaca cerita
novel setebal 180 halaman ini sungguh mengasyikkan, dari mulai bagian Satu
sampai dengan bagian akhir, Tiga Belas, mengalir seperti tidak terasa malah
seperti terlalu tipis untuk ukuran sebuah novel. Novel ini mempersoalkan dusta
turunan. Dusta yang selalu ada ketika manusia mulai jatuh cinta dan berbicara
atas nama cinta. Banyak bertebaran kata-kata gombal, yang mungkin Anda, sidang
pembaca, ingin mencoba mempraktikkannya?
Novel ini
adalah salah satu novel Remy Sylado yang berceceran di beberapa majalah;
dikarang tahun 1969, dan disiarkan sebagai cerita bersambung di majalah Aktuil
pada tahun 1972 dengan judul Coridad Cruz, dan pada tahun 1977 diterbitkan
untuk pertama kalinya sebagai buku dengan beberapa perubahan. Setelah puluhan
tahun mewarnai perjalanan sejarah perbukuan Indonesia, kini naskah ini
diterbitkan oleh Penerbit Nuansa Cendekia Bandung, sesuai aslinya.
Remy juga
dikenal sebagai seorang Munsy, ahli bidang bahasa. Dalam karya fiksinya,
sastrawan ini suka mengenalkan kata-kata Indonesia lama yang sudah jarang
dipakai. Hal ini membuat karya sastranya unik dan istimewa, selain kualitas
tulisannya yang tidak diragukan lagi. Penulisan novelnya didukung dengan riset
yang tidak tanggung-tanggung. Seniman ini rajin ke Perpustakaan Nasional untuk
membongkar arsip tua, dan menelusuri pasar buku tua.
Barangkali,
peristiwa yang tertulis dalam novel karya Sang Munsy ini terjadi dalam
kehidupan, sebab betapapun 1.000 kali dusta telah bermain dalam bibir, sebegitu
jauh katakanlah dengan sungguh-sungguh bahwa GALI LOBANG GILA LOBANG adalah
bagian kecil yang sekarang tinggal diam sebagai kenangan dalam diri seseorang
yang masih hidup. Peristiwa apakah itu? Anda akan tahu bila membacanya.
(Suro Prapanca. Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu
30 Juni 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk berhubungan dengan redaksi silakan hubungi nuansa.cendekia@gmail.com. untuk layanan pembelian buku bisa hubungi nuansa.market@gmail.com