Twitter Nuansa


Breaking News

24/09/13

Gali Lobang Gila Lobang (Terbitan Baru)

Judul : GILA LOBANG GALI LOBANG
Penulis : Remy Sylado
Penerbit : Nuansa Cendekia
Cetakan : Juni 2013
Tebal : 180 halaman
Harga: Rp 36.000

Namanya Jacques Pierre Andre Tocqueville. Disingkat JPAT. Walau namanya galau, dia adalah orang Indonesia asli, tidak campur. Nama yang mewah ini kerjanya di perusahaan Djakarta Lloyd, bukan sebagai direktur, melainkan sebagai
kelasi kapal. Yang tidak bisa bahasa Prancis lantas menginggriskan Jacques menjadi Jacky. Dieja menurut aturan Soewandi menjadi Djeki.
Cerita berawal saat Djeki dan kawan-kawan kelasinya berlabuh di Manila, Filipina. Dia berjumpa Coridad, penyanyi perkulam Filipina. Mereka percaya perjumpaan kedua insan tersebut adalah kehendak Sang Takdir. Dua latar belakang ini bertemu atas nama cinta. Dan atas nama cinta pula mereka memaksa perpisahan.
Membaca cerita novel setebal 180 halaman ini sungguh mengasyikkan, dari mulai bagian Satu sampai dengan bagian akhir, Tiga Belas, mengalir seperti tidak terasa malah seperti terlalu tipis untuk ukuran sebuah novel. Novel ini mempersoalkan dusta turunan. Dusta yang selalu ada ketika manusia mulai jatuh cinta dan berbicara atas nama cinta. Banyak bertebaran kata-kata gombal, yang mungkin Anda, sidang pembaca, ingin mencoba mempraktikkannya?
Novel ini adalah salah satu novel Remy Sylado yang berceceran di beberapa majalah; dikarang tahun 1969, dan disiarkan sebagai cerita bersambung di majalah Aktuil pada tahun 1972 dengan judul Coridad Cruz, dan pada tahun 1977 diterbitkan untuk pertama kalinya sebagai buku dengan beberapa perubahan. Setelah puluhan tahun mewarnai perjalanan sejarah perbukuan Indonesia, kini naskah ini diterbitkan oleh Penerbit Nuansa Cendekia Bandung, sesuai aslinya.
Remy juga dikenal sebagai seorang Munsy, ahli bidang bahasa. Dalam karya fiksinya, sastrawan ini suka mengenalkan kata-kata Indonesia lama yang sudah jarang dipakai. Hal ini membuat karya sastranya unik dan istimewa, selain kualitas tulisannya yang tidak diragukan lagi. Penulisan novelnya didukung dengan riset yang tidak tanggung-tanggung. Seniman ini rajin ke Perpustakaan Nasional untuk membongkar arsip tua, dan menelusuri pasar buku tua.
Barangkali, peristiwa yang tertulis dalam novel karya Sang Munsy ini terjadi dalam kehidupan, sebab betapapun 1.000 kali dusta telah bermain dalam bibir, sebegitu jauh katakanlah dengan sungguh-sungguh bahwa GALI LOBANG GILA LOBANG adalah bagian kecil yang sekarang tinggal diam sebagai kenangan dalam diri seseorang yang masih hidup. Peristiwa apakah itu? Anda akan tahu bila membacanya.

(Suro Prapanca. Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 30 Juni 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk berhubungan dengan redaksi silakan hubungi nuansa.cendekia@gmail.com. untuk layanan pembelian buku bisa hubungi nuansa.market@gmail.com

Designed By VungTauZ.Com