Bandung:12 Juli 2013
merupakan hari ulang tahun Remy Sylado yang ke 68. Seorang Munsyi (Ahli berbagai macam
bahasa), Dramawan, penyair, musisi, dan sejumlah julukan yang disandang lelaki
bernama asli Yapi Tambayong ini. Sekarang Om Remy, demikian rata-rata orang
memanggilnya, genap berusia 68 tahun.
Pada
kesempatan acara Milad Remy, para pecinta literatur di Bandung memberikan
apresiasi kepada dirinya. Bertempat di Kantor Ultimus Cikutra Baru IV no 5
Bandung, Remy mendapatkan kehormatan dengan bersamaan digelar acara “Ngaji
Bersama Remy Sylado”
yang dimulai setelah buka puasa bersama. Berbagai ucapan selamat ulang tahun, doa,dan harapan kepadanya disampaikan silih berganting oleh peserta. Semua bahagia bertemu Remy. Semua mendoakan agar tetap sehat, dan berkarya terus.
yang dimulai setelah buka puasa bersama. Berbagai ucapan selamat ulang tahun, doa,dan harapan kepadanya disampaikan silih berganting oleh peserta. Semua bahagia bertemu Remy. Semua mendoakan agar tetap sehat, dan berkarya terus.
Acara “Ngaji
Bareng bersama Remy Sylado” ini dipandu oleh seorang penyair nyentrik di
Bandung, yaitu Kyai Matdon. Sebelumnya sambutan dari wakil panitia dilakukan
oleh Faiz Manshur, dari Penerbit Buku Nuansa Cendekia Bandung yang sering
menerbitkan karya-karya Remy Sylado. Setelah sambutan dan apresiasi terhadap
sosok Remy, Kyai Matdon lalu melanjutkan dengan memandu acara Ngaji Bersama
selama lebih dua jam.
Seluk-beluk
bahasa Indonesia dibicarakan. Berbagai kekeliruan paradigma dalam urusan bahasa
dikupas tuntas. Berbagai persoalan hubungan antara bahasa asing dengan bahasa
lokal ditelaah secara mendalam. 15 menit kemudian satu persatu peserta bertanya
dan langsung dijawab secara interaktif oleh Sang Munsyi. Suasana malam itu benar-benar meriah. Sekalipun
di rumah biasa, namun semua serius menggali ilmu.
Acara selesai
jam 20:00. Setelah diskusi, para pembeli buku meminta tanda-tangan kepada Remy.
Pada kesempatan itu terdapat buku-buku karya Remy Sylado yang selama ini
menjadi referensi bacaan utama di kalangan para penulis, terutama di bandung,
antara lain 123 Ayat tentang Seni, Drama Sejarah Diponegoro 1832, Gali Lobang
Gila Lobang (Novel era 1970an), dan buku paling barunya, Kamus Isme-Isme.[Yunan]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk berhubungan dengan redaksi silakan hubungi nuansa.cendekia@gmail.com. untuk layanan pembelian buku bisa hubungi nuansa.market@gmail.com