Sekadar Mendahului

Judul: Sekadar Mendahului (bunga rampai kata pengantar)/Penulis: K.H. Abdurrahman Wahid/Penerbit: Nuansa Cendekia/Tebal: 334 Halaman/Harga: Rp 46.000,-

Buku “Sekadar mendahului” ini adalah buku yang unik, bukan karena judulnya yang menggelitik, tetapi juga isinya yang menarik karena mampu mengoreksi serpihan-serpihan gagasan Gus Dur yang berserakan di berbagai buku. Meskipun belum bisa membentuk satu bangunan yang utuh dan padu, namun dari sini pembaca bisa melihat dan menikmati butiran-butiran mutiara penuh makna dari pemikiran Gus Dur. Ibaratnya, buku ini adalah
sebuah etalase yang memanjang serpihan pemikiran Gus Dur.

Selain itu, buku ini juga menunjukkan kedalaman dan kekayaan intelektualitas Gus Dur. Melalui kata pengantar yang terangkum dalam buku ini terlihat nyata bahwa Gus Dur bukan hanya  seorang pemikir agama yang cerdas dan kritis tapi lebih dari itu juga menguasai khasanah pemikiran kebudayaan, politik bahkan ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan ketajaman perspekif dalam memberikan kata pengantar buku yang terdiri dari berbagai tema dengan disiplin ilmu yang beragam.

Salah satu kelebihan Gus Dur  dalam memberikankata pengantar adalah bisa menggambarkan secara komprehensif terhadap isi pemikiran, bahkan kadang lebih tajam sehingga mempermudah bahasa untuk memahami isi buku tersebut. Berdasarkan pengalaman yang penulis alami, Gus Dur tidak pernah membaca tuntas setiap buku yang akan diberi kata pengantar. Biasanya hanya dibaca daftar isi dan bab-bab tertentu yang dianggap penting. Dari sini dia sudah bisa membayangkan isi dan konstruksi pemikiran yang tertuang dalam buku tersebut. Tidak hanya itu Gus Dur juga memberikan catatan penting termasuk kelebihan, kelemahan dan beberapa hal penting yang berkaitan dengan isi buku yang diberi kata pengantar. Dan anehnya apa yang ditulis dalam kata pengantar benar-benar mencerminkan isi buku. Hal ini menunjukkan betapa luas khasanah keilmuan Gus Dur, sehingga sehingga bisa memahami isi dan konstruksi pemikiran sebuah buku meski hanya dengan membaca sebagian saja.

Kelebihan lain dari Gus Dur adalah mampu menyederhanakan masalah yang pelik dan rumit menjadi sesuatu yang ringan dan mudah dipahami tanpa mengurangi bobot akademik dan standar ilmiah. Sebagaimana yang lazim terjadi, karya-karya ilmiah dengan derajat akademik tinggi kadang sulit dipahami oleh kebanyakan pembaca. Namun melalui kata pengantarnya yang lugas dengan bahasa yang sederhana Gus Dur membantu pembaca untuk bisa memahami kandungan dan isi buku tersebut, meski hanya sebatas garis bersar dan pengertian umumnya saja. Ini membuktikan bahwa dalam menulis kata pengantar, Gus Dur tidak sekadar mengantarkan tetapi juga mengapresiasi dan melengkapi.[]